arti one love

arti one love

Apa Itu One Love dan Mengapa Jadi Masalah di Piala Dunia 2022? Ini Penjelasannya Piala Dunia 2022 sedang menjadi sorotan karena kampanye "One Love" yang didukung sembilan negara Eropa dan beberapa negara Amerika. Kampanye ini bertujuan untuk menolak kriminalisasi dan diskriminasi terhadap perbedaan khususnya LGBTQ+. Kapten sepak bola dari tujuh tim Eropa semula akan mengenakan ban lengan pelangi, One Love, selama turnamen, namun aturan di Qatar melarang penggunaan simbol-simbol tersebut. Hal ini menyebabkan kontroversi, karena One Love menjadi ikon promosi pesan perdamaian untuk komunitas LGBT. One Love awalnya merupakan kampanye penggunaan ban lengan pelangi yang diinisiasi oleh Asosiasi Sepak Bola Belanda pada awal musim sepak bola 2020. Ban lengan OneLove adalah simbol untuk mempromosikan inklusi serta pesan anti-diskriminasi dalam segala bentuk. Namun, aturan di Qatar sangat ketat terhadap LGBT, sehingga penggunaan simbol-simbol tersebut menjadi masalah di Piala Dunia 2022. Di luar kontroversi ini, One Love sendiri sebenarnya memiliki arti yang positif, yakni pesan tentang persatuan, cinta, dan kesetaraan. One Love juga dapat dianggap sebagai simbol untuk menghormati keberagaman di dunia sepak bola. Sesuai dengan lirik lagu Bob Marley, One Love mengajak kita untuk bersatu dan merayakan keberagaman dengan hati yang sama. Meskipun konsep One Love positif, namun dampaknya di Piala Dunia 2022 menjadi kontroversial. Penggunaan simbol-simbol tersebut dapat berisiko memunculkan reaksi negatif dari pihak yang tidak setuju dengan LGBT. Oleh karena itu, FIFA harus memikirkan keamanan seluruh tim dan pendukung dalam menyikapi kampanye One Love ini. Dalam kesimpulannya, One Love pada dasarnya adalah pesan positif tentang persatuan, cinta, dan kesetaraan. Namun, dalam konteks Piala Dunia 2022, penggunaannya menjadi masalah karena aturan yang melarang simbol-simbol LGBT di Qatar. Meskipun demikian, One Love tetap menjadi simbol keberagaman yang perlu dihormati dan dirayakan di seluruh dunia.